Konten [Tampil]
Hai, kawan si Kici!
Siapa nih suka menghabiskan waktu libur untuk pergi ke suatu tempat? Biasanya banyak orang tua yang memilih untuk menghabiskan waktu liburan bersama anak untuk pergi ke suatu tempat sebagai kenangan.
Bagi yang belum menikah, liburan adalah salah satu cara untuk bertahan hidup dan juga menjadi penyemangat untuk lebih rajin bekerja. Ya karena kita bisa liburan dengan mengumpulkan pundi-pundi uang ketika bekerja.
Tren Liburan melalui Aplikasi Travel Online
Di era digital ini apalagi bagi kalangan muda, liburan menjadi menyenangkan ketika bisa mendapatkan harga yang cukup murah bahkan miring. Hal tersebut biasanya bisa didapatkan ketika mencari promo-promo yang ditawarkan oleh aplikasi travel online yang banyak ditemukan saat ini.Apalagi aplikasi travel tersebut merupakan paket lengkap yang bisa digunakan untuk mencari tiket pesawat, tiket kereta, tiket bus, hotel bahkan bisa juga membeli tiket masuk untuk tempat wisata. Jadi jauh-jauh hari sebelum kita berlibur kita sudah bisa mendapatkan semuanya tanpa perlu antri seperti dahulu.
Aplikasi yang memang menawarkan kemudahkan bagi penggunanya dan tentunya tak jarang memberikan diskon khusus sehingga membuat banyak orang tertarik untuk menggunakannya.
Tapi sadar gak si? Banyaknya perang harga yang ditawarkan oleh aplikasi travel online yang bertebaran apakah juga berdampak bagi pengusaha lokal?
Dampak Bagi Pelaku Bisnis Lokal
Melihat data kunjungan wisata dari Badan Data Statistik, diketahui jika jumlah wisata nasional yang memilih berlibur ke luar negeri pada tahun 2023 mencapai 2,51 juga. Sedangkan jumlah wisata mancanegara yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2023 mencapai 11,68 juta. Nyatanya jumlah kunjungan wisata cukup banyak pada tahun 2023.
Jumlah kunjungan wisata yang cukup banyak itu seharusnya bisa berdampak bagi pembisnis lokal khususnya daerah-daerah seperti Bali yang memang menjadikan sektor pariwisata sebagai pemasukan utama dibanding sektor lainnya. Namun, dengan adanya aplikasi travel online ternyata bisa membawa beberapa dampak buruk bagi pembisnis lokal. Kira-kira apa aja si?
1. Persaingan Bisnis Yang Tidak Sehat
Banyaknya promo maupun harga murah yang ditawarkan oleh aplikasi travel online bisa jadi menjadikan persaingan bisnis yang tidak sehat.Pembisnis lokal yang mungkin menitipkan tempat penginapan ataupun usaha transportasi yang bekerja sama dengan travel online ini, bisa saja saling perang harga murah untuk mendapatkan konsumen. Belum lagi potongan-potongan untuk kerjasama dengan aplikasi travel online. Apakah akan mendapatkan untung yang sepadan?
Terkadang orang memilih untuk mencari harga termurah, terbiasa dengan harga murah dan jika mendapatkan kenyataan terkait harga sebenarnya menjadikan mereka berpaling.
Bisa jadi persaingan bisnis yang tidak sehat ini akan berdampak pada kerugian dan kurang memperhatikan kenyamanan. Hanya memikirkan bagaimana mendapatkan pelanggan dengan harga yang murah saja.
2. Menguntungkan Yang Melek Teknologi
Teknologi memang memudahkan bagi kebanyakan orang tetapi bisa menjadi hal yang menyebalkan bagi mereka yang tidak melek teknologi. Bagi mereka yang tidak paham, malah bisa merugi dan ditipu dengan adanya teknologi.Aplikasi online memang bisa menguntungkan. Tetapi jika para pembisnis lokal yang jadul dan belum memahami teknologi tentu akan sangat kesulitan mendapatkan pelanggan. Apalagi jika mereka tidak teredukasi dengan baik dan para pemilik aplikasi ini hanya memikirkan keuntungan semata tanpa memperhatikan kesejahteraan pembisnis lokal yang sudah lama berkecimpung.
3. Perlu Modal Yang Cukup Besar
Terkadang penggunaan aplikasi travel memang mudah tetapi ternyata dibalik itu semua bisa membutuhkan modal yang cukup besar. Untuk apa? Tentu untuk promosi dan menarik untuk para pengunjung. Jika tak dikenal maka akan susah untuk ditemukan.Tak jarang, yang memiliki modal besar akan bisa dengan mudah bersaing dibanding dengan yang tak memiliki modal dan terjadilah monopoli untuk kegiatan bisnis tersebut.
Regulasi untuk Mencegah Monopoli Pariwisata
Adanya platform untuk memudahkan kegiatan pariwisata memang akan memudahkan bagi pelaku usaha dan wisatawan.Namun, permasalahannya bukan sekedar banyak platform yang menawarkan banyak harga murah dan mana yang terbaik. Tetapi apakah platform tersebut menjadi kesejahteraan para pembisnis lokal yang berada di lokasi wisata? Apakah hanya menguntungkan pemilik platform saja yang bertindak sebagai pengelola dan akhirnya memonopoli kegiatan bisnis di tempat wisata?
Hmm, tentunya ini perlu dilakukan riset yang lebih mendalam agar bisa mengetahui dampak tentang penggunaan platform untuk melakukan perjalanan ketika liburan khususnya untuk pemilik bisnis lokal di tempat wisata.
Sebuah pertanyaan sekaligus menjadi sebuah permasalahan yang perlu ditanggapi secara serius dan perlu diselesaikan dengan segera karena banyak tempat di Indonesia seperti Bali yang sektor pariwisatanya menjadi sumber pendapatan terbesar di wilayahnya.
Pengambilan keputusan yang tegas dan tepat perlu diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan ini karena seharusnya para pembisnis lokal bisa merasakan dampak positif dengan adanya kunjungan wisata jika tidak bisa-bisa kesejahteraan para pebisnis lokal akan semakin tercekik dengan adanya monopoli di sektor pariwisata di Bali.
Belum lagi adanya isu tentang platform dari negara asing yang katanya "mencaplok" beberapa sektor bisnis di Indonesia. Hal ini tentu menjadikan para pelaku bisnis di sektor pariwisata khawatir akan semakin sulit untuk bersaing apalagi jika platform tersebut memiliki modal yang cukup besar.
Isu tersebut memang sudah mulai dilakukan pengawasan secara serius dan terstuktur oleh pemerintah dan stakeholder. Adanya Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, merupakan salah satu cara pemerintah untuk mencegah adanya praktik monopoli dan persaingan pasar yang tidak sehat khususnya dari platform luar.
Dalam Undang - Undang tersebut menjelaskan bahwa tindakan “Monopoli adalah penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha”.
Dengan adanya regulasi ini dapat menjadikan para pembisnis lokal sedikit bernapas legal karena diharapkan iklim usaha yang kondustif dapat diwujudkan dengan adanya aturan dalam persaingan usaha dan kesempatan yang sama khususnya yang menguntungkan juga bagi para pembisnis lokal.
Melihat adanya regulasi tersebut tentu pemerintah telah mengambil tindakan serius untuk melindungi perekonomian lokal agar bisa bersaing secara sehat dan memiliki kesempatan yang sama.
Peran Wisatawan dalam Mencegah Monopoli Pariwisata
Selain adanya regulasi ada satu komponen penting yang perlu berperan dalam mencegah adanya monopoli pada bisnis di bidang pariwisata. Siapa lagi kalau bukan para wisatawan?
Yaps, wisatawan yang memanfaatkan banyak platform perlu mempertimbangkan tidak hanya harga yang murah tetapi apakah bisa memberikan dampak bagi para pelaku usaha. Terkadang jika kita mau repot sedikit tak jarang harga memesan langsung ke pemilik bisnis dibanding melalui platform bisa lebih murah.
Kok bisaa? Karena terkadang harga yang diberika harga yang sudah pasti. Berbeda dengan yang terdapat diplatform yang ada tambahan biaya penggunaan aplikasi dan lain sebagainya.
Kalau bukan kita yang mendukung #KaryaLOKal maka siapa lagi? Percuma jika hanya regulasi dari pemerintah jika masyarakat tidak ikut andil dalam mencegah praktek monopoli tersebut.
Nah, mari kita lebih memikirkan untuk mendukung para pembisnis lokal agar bisa lebih berkembang dan terus bertahan dalam bisnis pariwisata. Setidaknya kita bisa menjaga bisnis pariwisata lokal terus memberikan manfaat bagi warga lokalnya.
Tantangan bagi pelaku usaya wisata untuk bisa menghadirkan kemudahan dan keamanan bagi calon wisatawan. Aplikasi ini nampaknya bisa membantu calon wisatawan untuk memilah dan memilih dengan mudah
BalasHapusBenar banget nih, kalau bukan kita siapa lagi yang bisa mendukung pelaku bisnis lokal buat bisa maju, dan berkembang dengan pesat.
BalasHapuspelaku bisnis lokal juga sebenarnya bisa berkembang dengan mengikuti tren teknologi saat ini, dimana pelancong memilih untuk mengunakan aplikasi online yang tidak hanya karena banyak promo tetapi juga memberi kemudahan. Tetapi pemerintah juga berperan penting untuk menjaga keseimbangan dengan regulasi yang tepat agar tidak di monopili pihak tertentu.
BalasHapusKalau bukan kita anak bangsa yang peduli produk lokal lalu siapa lagi yang akan peduli? Yuk ah pilih jasa wisata lokal aja
BalasHapusMari kita dukung pebisnis wisata lokal agar lebih berkembang dan bisa bersaing.
BalasHapusMonopoli oh monopoli, nyaris berbagai sektor jasa dan jual beli dimonopoli, termasuk pariwisata. Jika sudah begini hanya bisa saling menyalahkan. Semoga pemerintah bisa memberikan regulasi yang tepat.
BalasHapusPelayanan adalah kuncinya dan bisa membuat trust wisatawan akan membuat travel bisa jadi amana dan dikenal
BalasHapusEdaan... Edaan... Bahkan sektor pariwisata pun bisa dimonopoli ya, pihak asing ikut-ikutan lagi. Kalo gini terus lama-lama yang pengusaha lokal bisa makin rugi ya. Harus ditegesin sih ini aplikasi-aplikasi travel online. Terus pemerintah juga harus mendukung inovasi pengusaha lokal, minimal kasih penyuluhan teknologi online deh, biar bisa dikenal masyarakat jadi wisatawan bisa pilih pengusaha lokal. Ayo banyakik liburan! Eh, maksudnya liburan pakai jasa travel lokal.
BalasHapusKalo gini terus, lama-lama banyak jasa wisata lokal yang gulung tikar. Apalagi kebanyakan dari mereka belum melek teknologi. Semoga segera ada regulasi ketat yang mengatur hal ini, agar bisnis lokal yang juga dapat menyokong perekonomian dapat bertahan atau bahkan berkembang.
BalasHapusNah ini nih yang bahaya ya, kita sebagai konsumen asik asik aja kalau ada promo-promo gitu. Ternyata kalau promo gitu makin tidak sehat ya bagi pemilik usaha. Mereka jadi perang harga dan bikin bisnis malah tidak sehat. Berharap banget ada regulasi yang tepat yang dapat mengurangi dampak perang harga ini.
BalasHapusSelama ini tahunya gampang dan murah pakai OTA, ternyata di balik itu ada pihak-pihak yang merasa dirugikan yaa.. semoga segera ada jalan tengah dan peraturan yang jelas, jadi semuanya sama-sama diuntungkan.
BalasHapusDibalik kemudahan yang ditawarkan OTA ternyata ada dampak tidak baik bagi para pengusaha lokal ya. Semoga disegerakan regulasi dr pemerintah dan pihak pemegang kendali kebijakan, agar tidak ada lagi pihak yang dirugikan
BalasHapus