Perkuat Personal Branding dengan Sapaan Kawan si Kici

Halo, kawan si Kici!

Kalau ditanya terkait personal branding tuh aku masih suka labil deh. Pengennya si gini tapi kenyataannya gitu. Padahal udah bikin tulisan tentang personal branding sebagai blogger tapi semakin ke sini semakin mlempeng macam kerupuk. Kalau kerupuk mlempem mah enak ya dicelupin ke sop gitu. Kalau branding sebagai blogger mlempeng ya makin minggir dan tersisihkan dengan yang baru.

Kalau branding sebagai blogger mlempem harus gimana dong? Kayaknya harus dirukyah dan disadarkan deh. Mulai lagi menata ulang dari awal. Menilik kembali niat jadi blogger tuh apa? Niat emang harus sering-sering ditengokin deh biar bisa mengusir rasa malas. Kalau nggak dibuka lagi tuh lembaran tentang niat bisa usang dan hilang tertutup sama rasa malas.

Perkuat Personal Branding

Setelah hampir setahun serius ngeblog sampai beli domain kayaknya aku harus memperkuat branding sebagai blogger nih. Kalau kemajuannya gitu-gitu aja kan ya malu. Padahal udah rajin ikut kelas sana sini. Belajar banyak dunia blogger bahkan sampai jungkir balik riset keyword buat adsense.

Setelah belajar lagi tentang branding maka aku ingin mencoba tiga langkah untuk memperkuat branding sebagai blogger.

Membuat Sapaan Khusus

Dari awal aku tuh masih kebingungan menentukan sapaan untuk para pembaca setia blog ini. Padahal udah diwanti-wanti nih sama Mba Marita, kalau bisa sedari awal semua harus konsisten. Bahkan penyebutan diri, mau pakai aku, saya, gua, atau sebutan lain. Nggak boleh beda-beda di setiap postingan.

Sayangnya masalah sapaan di blog aku masih suka labil, kadang pakai sapaan hai, kadang pakai salam, kadang langsung aja nulis tanpa aba-aba. Giliran blog walking dan baca tulisan orang, kok jadi malu gitu. Aku nih kalau nulis kok nggak ada sopan santunnya ya? Langsung aja nylonong gitu. Akhirnya aku bikin sapaan khusus nih dan mulai mencari-cari apa ya yang cocok?

Sebenarnya bisa aja si cari sapaan simpel asal konsisten. Kaya Raditya Dika di youtubenya, pasti menyapa dengan khas, "Halo semua." Iya udah gitu aja bisa jadi ciri khas Raditya Dika. Sampai suka diledekin. Kok sapaannya simpel banget gitu. Namun ya nggak apa-apa, asal konsisten.

Hasil perenungan dengan mencari-cari di mbah google, akhirnya aku nemu sapaan untuk blog ini nih. Kawan si Kici akan aku pakai untuk sapaan dan semoga konsisten ya.

Kenapa pilih kawan si Kici? Ya karena aku menganggap semua yang membaca tulisanku adalah kawanku. Mendengar segala curhatan aku dari yang berfaedah sama receh. Sedangkan Kici sendiri diambil dari singkatan Ka(ki) Ke(ci)l. Nama blog yang aku pilih sedari awal aku membangunnya.

Berbenah Media Sosial

Masalah terbesarku tentang branding sebagai blogger tuh media sosial. Padahal blog jadi pelarianku dari media sosial. Namun semakin ke sini ternyata tujuanku nggak sekedar menulis ya nggak nolak kalau bisa menghasilkan cuan kan. Sayangnya paket untuk mendapatkan cuan seorang blogger tuh sering kali diperoleh dari media sosial jadi mau nggak mau harus berbenah nih.

Selain masalah cuan, aku yang blogger newbie ini merasa senang aja kalau orang liat media sosialku terus keluar celetukan, "kamu nulis juga di blog?". Ya minimal nambah-nambah kawan baru kan? Apalagi blogger newbie tuh butuh dikenal dengan mudah ya lewat media sosialnya sendiri.

Ada cara lain si sebenarnya biar dikenal, misal menang lomba atau artikelnya selalu terpampang nyata di page one. Namun itu tuh lama membangunnya, nggak dalam semalam bisa menang lomba blog atau artikelnya page one. Lah blogger lama aja kadang artikelnya nggak selalu page one. Kalau mau cepat dikenal ya, manfaatkan media sosial kita sendiri.

Upgrade Ilmu Baru

Setahun di dunia blogger tuh udah merasa up and down gitu. Kalau lagi mager ya mager aja, tulisan di blog kosong mlompong. Kalau lagi rajin (sebenarnya kejar setoran) ya bisa sehari beberapa artikel. Makannya nih biar nggak malas buat ngebranding sebagai blogger harus sering-sering upgrade ilmu baru.

Apalagi dunia blogger tuh luas banget. Dari yang awalnya cuma belajar nulis jadi belajar SEO, belajar adsense, belajar audit blog, dan masih banyak lagi. Kalau udah upgrade ilmu gitu kan jadi nggak malu lagi membranding sebagai blogger. Lumayan lah ilmunya keisi sedikit demi sedikit. Jadi kalau ada yang minta diajarin ngeblog, aku bisa berbagi sedikit.

Penutup

Memperkuat personal branding sebagai blogger tuh penting banget biar berani membanggakan diri sebagai blogger. Tentunya jika berani menyebut dirinya blogger ya harus bertanggung jawab dengan konsisten mengisi tulisan di blog. Sebisa mungkin nggak cuma isi kalau ada cuan aja. Ya biar blognya nggak kaya etalase toko kalau kata Mba Marita. Jadi coba deh tengok lagi niat awal ngeblog tuh apa biar bisa lurus lagi ketika mengisi blog kita ini.