Konten [Tampil]
Bukan deh bukan, ini beneran congkak yang artinya sombong. Kalau kata orang dari kecil pastinya kita diajarkan untuk nggak boleh sombong. Kalau sombong banyak ruginya dan sebagainya. Memang benar sombong tuh sebenarnya nggak boleh tetapi jangan sampai karena takut bikin kita jadi rendah diri dan akhirnya diremehkan.
2 Macam Congkak yang Diperbolehkan
Congkak yang diperbolehkan di sini tuh lebih ke bangga pada diri sendiri. Bukan berarti harus sombong dan meremahkan orang lain lho. Ada dua jenis congkak yang menurutku perlu.1. Congkak Ketika Berkarya
Memiliki sebuah karya tentu kita perlu berbangga diri. Boleh lah congkak dan membagikan apa yang kita hasilkan itu. Seperti di grup 1 minggu 1 cerita, kita bahkan dianjurkan mencongkakkan tulisan yang telah diposting di blog. Biasanya di mulai dengan kata, "misiii mau congkak dulu, setor kemudian". Yaa kalau nggak gitu gimana orang lain tau hasil tulisan kita. Kalau udah terkenal si monggo, kalau belum gimana mau dikenal orang?Kalau malu mencongkakkan karya kita, berarti ada yang salah tuh. Mungkin masih banyak kekurangan. Ya wajar si kalau masih belajar, nggak langsung sempurna begitu saja. Jadi kalau merasa malu membagikan apa yang telah kita buat, coba diliat kekurangannya. Terus cari tau caranya biar itu bisa diperbaiki dan jadilah lebih berani untuk congkak.
Kita yang bukan siapa-siapa kalau nggak dengan cara congkak menunjukkan karya, nggak akan ada deh orang yang tau. Bahkan para selebgram ataupun youtuber yang terkenal sekalipun pasti memposting hasil karya mereka yang terbaru. Itu followersnya udah banyak lho! Masih juga pakai cara congkak kan? Kalau kita gak ikut cara itu ya nggak akan ada yang tau tentang karya kita.
Belajar dari kelas blogspedia bersama Mba Marita tuh membuatku lebih percaya diri si buat share tentang blog di instagram. Kalau dulu mah boro-boro, paling juga cuma ikutan blogwalking di grup. Jadi ya cuma sekitaran grup itu aja yang tau tulisanku di blog. Kalau share di medsos kan lebih banyak jangkauannya. Bahkan lebih banyak orang yang baca tulisan kita jadinya.
2. Congkak Ketika Perang
Pernah mendengar kisah Abu Dujanah ketika perang Uhud? Aku mengingat kisah ini ketika sedang belajar Sirah Rasulullah. Abu Dujanah adalah salah seorang sahabat nabi yang mendapatkan kepercayaan Rasulullah untuk memegang pedang Rasulullah. Dari sekian banyak sahabat yang menginginkannya, Abu Dujanah-lah yang mendapatkannya.Ketika Abu Dujanah mendapatkan pedang itu dari tangan Rasulullah. Abu Dujanah berjalan dengan congkaknya. Bahkan mengikatkan ikat pada kepala. Tentunya membuat sahabat yang lain menatapkan dengan perasaan tak enak.
Namun Rasulullah berkata, "cara jalan seperti ini dibenci oleh Allah. Kecuali di tempat seperti ini (medan perang)"
Dari Abu Dujanah itu aku jadi paham congkak tuh butuh ketika kita butuh kebanggaan dan kepercayaan diri. Pada masa perang kaum muslimin dengan Kafir Quraisy tentu butuh kepercayaan diri dari kaum muslim. Tak perlu hingga merasa sombong dan semua kemanangan akibat diri sendiri tanpa bantuan Allah. Hanya cukup percaya diri dan percaya Allah akan membantu, tentu akan membuat kita lebih semangat dalam berperang dan membuat lawan kalah dalam urusan mental.
Congkak semacam ini perlu untuk membangun kepercayaan diri. Salah satu cara untuk lebih mudah meraih keberhasilan ketika akan bertarung. Melawan mental lawan agar tak meremehkan kita. Seperti akan bertanding, lomba, pemilu, dan semacamnya. Sebelum bertanding perlulah kita congkak dan menunjukkan kepercayaan diri. Jika setelahnya menang, barulah kita rendah hati tanpa meremehkan lawan.
Jadi kedua congkak yang diperbolehkan itulah yang menurutku penting. Membangun kebanggaan dan kepercayaan diri kita. Kalau menurut kalian, apakah ada congkak lain yang penting? Bukan congkak yang ditunjukkan untuk merendahkan atau meremehkan orang lain lho!
Mantab tulisannya Kak, :)
BalasHapusDulu sebelum gabung komunitas blog aku rasanya malu banget buat share postingan-postingan blog aku di media sosial. Malu karena akan dilihat teman-temanku dan tidak pede dengan tulisan yang aku buat sendiri. Aku juga kurang tau sih kenapa alasannya. Tapi, setelah sering2 congkak ke komunitas baru deh pelan-pelan berani share ke medsos pribadi.
BalasHapusKayak yang Mba bilang, congkak atas karya itu sebenernya baik apalagi kalo tulisan blog kan, karena pasti tujuan kita menulis itu untuk sharing dengan banyak orang, kalo malu untuk di-share lalu kenapa harus ditulis ya kan.... hehehe
Percaya diri dalam berkarya. Noted. Dan kadang saya masih belum PD untuk menampilkan karya di di depan umum.
BalasHapus
BalasHapusBetul juga ya, congkak tak selamanya diartikan negatif. Selamat pagi Mbak.
Aku dulu gitu juga, nggak pede banget apalagi blognya masih apa adanya gitu. Setelah ikut blogspedia lumayan lah. Tapi masih ada satu grup yang aku nggak pernah bagi tulisanku, masih nggak pede... Padalah aku salah satu pj. Habis mereka keren-keren banget tulisannya. Duh insecure ku langsung kambuh kalau di grup itu.
BalasHapusMungkin lebih tepatnya rasa percaya diri kali ya, biar bisa berkarya membuat tulisan bagus.
BalasHapusMelawan mental lawan agar tak meremehkan kita. Noted untuk ini deh. Pentingnya menghargai diri sendiri ya mbak ..
BalasHapusUhuk, pantes keselek2... dipanggil-panggil ma mbak Zakia di sini sih, wkwk. Yuuk ah congkak hasil karya, siapa tahu ada yang ikutan termotivasi dan bisa membantu orang2 di luar sana :)
BalasHapusSetuju banget mbak Zakia, setelah belajar di blogspedia, kepercayaan diri untuk congkak tulisan makin PD aja
BalasHapusPercaya diri saat berkarya ya setuju banget deh sama tulisannya ini mbak... Congkak yang bermanfaat dan bikin yang lain pingin ikutan juga.. ehhehe
BalasHapusCucok tuh, apalagi yang saat di medan perang, atau didepan orang yang congkak duluan.
BalasHapusYang saya tahu boleh sombong di hadapan orang yang sombong
BalasHapusAyo kita congkak sama-sama yuk, jangan ada lagi kurang percaya diri diantara kita.
BalasHapusSampe sekarang kadang-kadang masih ada segan untuk memamerkan karya. Rasanya, duh biasa banget deh. Tapi kalau ga dilatih terus, kita ga bakal maju-maju kan..
BalasHapusSetelah baca jenis2 congkak di sini, aku setuju kalo 2 congkak tadi dibolehkan :D. Yg ttg hasil karya/tulisan, sebaiknya memang berani untuk dishare. Supaya orang2 tahu karya kita. Beda cerita kalo kita penulis terkenal yang tiap kali posting semua fans langsung tahu :p. Lah kalo nama kita aja blm dikenal, masa berharap orang bisa tahu blog/karya sendiri kan :D.
BalasHapusCongkak dalam berkarya. Kadang masih sulit menerapkannya, karena nggak pedeπ
BalasHapusWah jadi catatan penting buatku nih yang masih ga PD tuk share hasil karya sendiri π
BalasHapusKuy, gaskeun lah.. Kapan lagi congkak yang dibolehkan? π
Baca tulisan yang congkak dengan karya, jadi ingat, dulu malu banget buat share karya karena takut dikomentarin negatif dan rendah diri, tapi sekarang mulai pede dan biar dapat masukan juga dari orang lain
BalasHapus