Konten [Tampil]
Hai, selamat hari buku sedunia, ya!
Aku ingin membagikan novel favorit karya Tere Liye dalam rangka merayakan hari buku sedunia. Kalau kalian sering baca tulisanku tentang buku pasti tulisanku kebanyakan buku punya Tere Liye lagi Tere Liye lagi.
Kebanyakan buku yang aku baca memang miliknya. Entah mengapa aku menyukai karyanya dan selalu ingin membeli setiap kali bukunya terbit. Apalagi selama pandemi bukunya terbit borongan. Duh, harus merogoh kocek lebih dalam pokoknya!
Novel Favorit Karya Tere Liye
Siapa si yang nggak kenal Tere Liye? Atau yang baca tulisanku baru pernah mendengar namanya? Pikirku dulu dia seorang perempuan lho! Malu deh 😂
Tere Liye tak hanya sekedar menulis tentang novel yang lekat dengan kehidupan sehari-hari. Namun, ada pula novel fastasi dan juga terakhir menerbitkan buku khusus anak. Kemampuan menulisnya memang tak diragukan lagi.
Dari sekian banyak cerita yang pernah ditulisnya, ada 5 buku favorit. Buku yang cukup membekas dan meninggalkan kesan yang mendalam. Apa aja si kelima buku itu?
1. Hafalan Shalat Delisa
Buku karya Tere Liye yang aku baca pertama kali. Buku yang aku pinjam di perpustakaan saat SMA. Judulnya memang tak begitu menarik untukku yang dulu lebih suka baca novel romance yang malah bikin galau.
Kalau kata pepatah kita memang tak boleh menilai sebuah buku dari covernya. Nyatanya aku jatuh cinta pada ceritanya yang sederhana tetapi memiliki makna. Bahkan ikut menangis ketika Delisa tak bisa mengingat hafalan shalat yang sudah dihafalnya.
Dari Delisa aku belajar untuk ikhlas melakukan segala sesuatu karena Allah. Sulit memang namun bisa dilakukan jika kita selalu memperbaharui niat kita. Bukan dunia yang kita kejar, semua hanya sementara dan bisa hilang dengan mudahnya.
2. Moga Bunda di Sayang Allah
Awalnya aku tak tahu jika ini adalah karya Tere Liye. Pertama kali aku menonton filmnya terlebih dahulu baru membaca bukunya. Buku yang mengajarkan kita menerima takdir Allah.
Bagaimana rasanya memiliki anak yang spesial? Orang tua pastinya sedih dan menginginkan anaknya lahir normal seperti lainnya. Ada yang menyalahkan dirinya sendiri. Tak jarang juga yang meninggalkannya karena merasa itu aib. Apa mereka meminta untuk dilahirkan secara spesial? Jika bisa memilih mungkin mereka juga ingin dilahirkan normal.
Kisah ini mengajarkan kita untuk lebih bersyukur dengan keadaan kita. Manusia memang tak sempurna tapi merupakan makhluk paling sempurna yang diciptakan Allah dibandingkan makhluk lainnya..
3. Ayahku (Bukan) Pembohong
Kisah yang bercerita tentang anak yang membenci ayahnya ketika masih hidup. Hal tersebut terjadi akibat cerita-cerita yang selalu keluar dari mulut ayahnya dianggap mengada-ada. Prasangka tersebut awal mula benih-benci rasa benci tumbuh. Rasa benci yang terus berlangsung hingga membuatnya benci saat ayahnya menceritakan kisah itu pula pada anaknya.
Sayangnya sang anak terlambat menyadari jika semua yang dikatakan ayahnya bukan sebuah kebohongan. Penyesalan yang datang terlambat karena ayahnya sudah pergi dan tak bisa lagi memeluknya apalagi meminta maaf.
Sebenci apapun kita pada orang tua, apapun alasannya tak boleh dibiarkan begitu saja. Jangan sampai semua terlambat. Bagaimana pun rasa sakit yang menjadikan benih kebencian itu tumbuh, perlahan harus diterima dengan dada yang lapang. Karena kita tak bisa memilih siapa yang menjadi orang tua kita, tetapi Allah yang memilihkan mereka untuk kita.
4. Selamat Tinggal
Pernah nggak si kita merasa sesuatu hal itu salah tetapi masih melakukannya? Ingin berhenti karena hati berkata jangan, tetapi logika berkata lain?
Novel ini mengajarkan kita untuk berani mengatakan selamat tinggal pada hal yang buruk. Tak perlu seketika asal perlahan kita mencoba berubah. Perlu ada niat dan usaha yang kuat untuk melakukannya.
Meninggalkan sebuah kebiasaan buruk memang tak mudah. Namun, amat sangat mungkin dilakukan. Seperti dalam novel ini, menceritakan tentang kisah penjaja buku bajakan. Dunia yang membuatnya bisa hidup dan kuliah di kota besar tetapi harus ditinggalkan karena hati mengatakan hal itu salah.
5. Sunset Bersama Rosie
Salah satu buku yang menarik perhatianku karena bercerita tentang sahabat dan cinta. Setting awal cerita yang berada di Bali dimana terjadi insiden bom. Membuat satu keluarga menjadi korban, hanya istri dan anaknya yang selamat. Sedangnya suaminya meninggal. Kejadian yang meninggalkan luka mendalam pada sang suami.
Setelah kejadian tersebut, Tegar, sahabat suami dan istri itu datang dan mengurus dia serta anak-anaknya. Pengorbanan yang dilakukan dengan ikhlas dan melupakan sakit hati di masa lalu.
Itulah kelima novel favorit karya Tere Liye versiku. Mungkin bisa berubah dikemudian hari karena aku masih menunggul novel terbarunya yang berjudul Lumpu dan Si Putih. Semoga bisa aku baca sebelum lebaran datang!😉
Hai mbaa Zakia ... Saya juga pengagum tulisan Tere Liye, novelnya ditulis dengan bahasa yang sederhana, lekat dengan keseharian kita, sekaligus melecutkan semangat. Tak jarang bikin mata ini berkaca-kaca.
BalasHapusNovel favorit karya Tere Liye favoritku juga Ayahku bukan Pembohong. Trus, Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Sang Penandai, Series anak-anak Mamak, dan Negeri Para Bedebah.
Waaah senang kalau ketemu pengagum tulisan Tere Liye juga :D
HapusAku juga suka series anak-anak mamak, itu sederhana banget tentang kehidupan anak dan pemikirannya.
Aaakhhhhh aku suka banget novel2nya Tere Liyeee ❤️ eh tp baru tahu yg judul Selamat Tinggal. Itu buku baru kah?
BalasHapusMbak sudah baca yg seperti daun yang jatuh, rembulan tenggelam di wajahmu, pulang, hujan, rindu, aduuhh semuanyaa baguuusss wajib bacaaa 😆✌🏽
Iya Selamat Tinggal novel baru waktu pandemi kak, banyak banget buku Tere Liye yang baru selama pandemi. Lebih dari 5 kayaknya
HapusHampir semua novel bang there di film kan ya, emang karyanya bagus, enakeun buat dibaca.. Aku pun awalnya ngira Kalo there liye itu cewek kok, sampai suatu hari dia datang ke Batam... Wkwkwk ternyataa cow gaes
BalasHapusAku taunya beberapa kak yang di filmkan. Aku malah belum pernah ketemu langsung :)
HapusMoga bunda disayang allah salah satu novel yang saya sangat suka, pertama kali baca itu karna terpaksa oleh tugas yang diberikan guru untuk review novel pada saat kelas 2 SMA. Tapi ketika saya sudah membacanya banyak sekali pesan yang ingin disampaikan oleh Tere Liye dalam novel tersebut. BTW saya baru tau setelah membaca artikel ini kalo ada filmnya hehe. Mungkin saya yang kurang update dan jarang nonton TV.
BalasHapusSaya juga koleksi novel tere liye . Suka cara penulisannya untuk sebuah novel. Saya juga pernah nonton beliau dj youtube, Cara bertutur secara lisan pun juga mengesankan.
BalasHapusTere liye adalah penulis yang karyanya jiga banyak aku baca. Tentang kamu, Hujan salah satu novel yg aku suka. Ada beberapa jiga yg lainnya, tapi aku lupa judul
BalasHapusDulu aku juga awalnya ngira Tere Liye perempuan kak 😆 Eh tau2 laki2. Trus dibayanganku dia yg bapak2 tua dg gaya penuh wibawa gt. Ternyata pas ketemu, orangnya santai bgd. Hehehe..
BalasHapusAku suka semoga bunda disayang Allah dan hafalan sholat Delisa
BalasHapusAhhh...sekeren itu novelnya memang kak