Konten [Tampil]
Operasi gigi bungsu mungkin terlihat menakutkan bagi kebanyakan orang. Tetapi jika tak dilakukan bisa menimbulkan masalah yang lebih berbahaya. Apalagi jika posisi gigi tidak tumbuh dengan lurus, maka akan menyebabkan gigi-gigi yang ada disebelahnya berlubang ataupun miring.
Alasan Melakukan Operasi Gigi Bungsu
Ketika orang memilih untuk menunda melakukan pecabutan gigi bungsu karena takut, aku termasuk yang tak sabar. Walaupun belum merasakan efek seperti bengkak dan pusing tetapi ada alasan yang membuatku ingin melakukan pencabutan gigi geraham terakhir.
1. Pipi Bagian Dalam yang Luka
Gigi geraham terakhirku memang tumbuh semua dan dalam posisi yang tidak terlalu miring. Tetapi tetap saja akan membuat luka di pipi bagian dalam ketika makan. Menyebabkan rasa tak nyaman ketika makan lalu merasa sakit akibat tergigit.
Dokter yang memeriksaku pun mengatakan jika banyak bekas luka di pipi bagian dalam. Luka yang ditimbulkan oleh si gigi bungsu. Walaupun mungkin akan bisa sembuh sendiri tetapi sampai kapan pipi bagian dalamku akan terus luka?
2. Susah Membersihkan dengan Sikat Gigi
Sejujurnya sangat susah membersihkan si gigi bungsu. Posisinya yang berada di paling ujung dan sering kali menyimpan sisa-sisa makanan. Jarang aku bisa membersihkannya hanya dengan sikat gigi, perlu jari telunjuk untuk membantu membersihkannya.
Ketika sudah dilakukan pencabutan, terlihat bagian gigi yang sudah menghitam. Tanda akan menjadikan lubang di gigi. Nantinya bisa menimbulkan bengkak dan sakit yang lebih lagi.
3. Rawan Terkena Sinusitis
Gigi bungsu bagian atasku ternyata berada di dekat saluran sinus, sehingga bisa menjadi penyebab penyakit sinusitis. Hal tersebut terlihat ketika hasil rontgen panoramic dilihat oleh dokter bedah. Memang ketika gigi baik-baik saja tak akan menjadikan penyakit sinusitis, tetapi jika sudah berlubang akan sangat rawan terkena penyakit tersebut.
Banyaknya hal yang menurutku akan lebih merugikan jika gigi bungsu tersebut dipertahankan, membuatku mau mengambil tindakan pencabutan. Walaupun banyak tetap ada efek setelah operasi yang akan dirakasan seperti bengkak, rasanya tak lebih berbahaya dibandingkan masalah gigi berlubang dan sinusitis.
Operasi Gigi di Klinik
Operasi gigi sebenarnya sudah direncanakan jauh sebelum pandemi terjadi. Rencana awal akan dilakukan di rumah sakit karena menggunakan BPJS. Maklumlah, biaya operasi gigi cukup menguras kantong apalagi jika tidak hanya satu gigi saja yang perlu dicabut. Qadarallah ternyata terjadi pandemi dan jadwal operasi gigi ditunda hingga pandemi mereda.
Awalnya tak jadi masalah dengan penundaan operasi gigi karena memang baik-baik saja, tidak sakit ataupun bengkak. Hingga pada suatu siang, entah mengapa setiap kali membuka mulut untuk makan terasa sakit. Sehingga hanya sanggup membuka mulut kecil dan makan menggunakan tangan.
Aku pikir mungkin hanya sebentar, ternyata terjadi hingga beberapa hari. Lalu diputuskan untuk pergi ke dokter gigi. Walaupun cukup sulit mencari klinik gigi yang buka ditengah pandemi. Setelah mencari informasi tentang klinik dokter gigi yang buka dan memilih klinik terdekat untuk periksa gigi, disarankan untuk melakukan tindakan pencabutan gigi karena jika ditunda dan meminum obat, hanya menghilangkan sakit sementara. Akan ada kemungkinan sakit itu muncul kembali.
Pemilihan Klinik untuk Operasi
Memilih lokasi pencabutan gigi di tengah masa pandemi menurutku, lebih susah dibandingkan kondisi normal. Banyaknya klinik gigi yang tutup membuat pilihan semakin terbatas. Apalagi di tempat tinggalku tak ada dokter spesialis bedah mulut. Mungkin bisa saja melakukan pencabutan dengan dokter gigi umum tetapi aku lebih nyaman jika dengan dokter bedah mulut.
1. Mencari Klinik dengan Dokter Bedah
Setelah mencari informasi tentang klinik yang buka dan terdapat dokter bedah mulut. Akhirnya aku memilih melakukan pencabutan gigi di Denta Medica Purwokerto. Dokter yang menanganiku pun merupakan dokter yang juga praktek di RSUD Margono. Dokter Pedro begitu orang-orang memanggilnya.
Menuruku tak salah aku memilih melakukan pencabutan gigi di klinik tersebut. Walaupun biaya yang dikeluarkan lebih mahal dibanding klinik lainnya. Tetapi aku nyaman dengan dokter dan perawatnya karena lebih sabar dan mau mendengarkan keluhan pasien ditengah pencabutan. Jadi tak membuatku merasakan sakit.
2. Booking via Wa atau Telepon
Lokasi klinik yang cukup jauh dari rumahku akan sangat merepotkan jika harus booking langsung. Tetapi Denta Medica menyediakan booking via wa ataupun telepon. Kita tinggal mengatakan keluhan atau tindakan yang diinginkan. Maka akan dicarikan jadwal dengan dokter yang dibutuhkan dan juga hal-hal yang diperlukan.
Persiapan Sebelum Operasi
Ketika akan melakukan operasi perlu melakukan beberapa persiapan yang dilakukan.
1. Rajin Menggosok Gigi dan Berkumur
Memiliki gigi bungsu sangat disarankan untuk rajin menggosok gigi dan berkumur dengan obat kumur. Hal tersebut untuk mencegah adanya bakteri penyebab gigi berlubang. Ketika tak merasakan sakit maka dokter hanya akan meresepkan obat kumur. Agar kondisi mulut tetap bersih.
2. Meminum Obat
Dokter akan meresepkan obat setelah pertemukan untuk konsultasi jika kita merasakan sakit atau timbul bengkak di pipi. Hal tersebut untuk mengurangi rasa sakit sembari menunggu tanggal operasi. Menurut temanku yang perawat gigi, obat tersebut harus diminum agar ketika operasi tak merasakan sakit.
3. Cek Darah
Saat akan melakukan operasi gigi di denta medika akan disarankan untuk pergi ke laboratorium. Entah ini khusus selama pandemi saja atau memang persyaratan umum operasi gigi. Nantinya saat konsultasi akan diberikan rujukan untuk pemeriksaan darah. Sebisa mungkin melakukan tindakan pemeriksaan darah ketika mendekati hari H pencabutan.
4. Rontgen Panoramic
Melakukan rontgen panoramic sangat diperlukan ketika akan melakukan pencabutan gigi bungsu. Terkadang dokter tak bisa melihat saat pemeriksaan langsung sehingga butuh hasil rontgen. Sehingga akan terlihat posisi gigi bungsu apakah tumbuh dan posisinya membahayakan.
Khusus untuk perempuan ketika akan melakukan rontgen sebaiknya tidak menggunakan perhiasan, karena akan diminta dilepas saat akan melakukan rontgen. Selain itu, bagi pengguna hijab baiknya menggunakan hijab instan agar tak perlu menggunakan peniti atau jarum. Pokoknya hindari menggunakan perhiasan atau bahan yang mengandung metal.
5. Makan Sebelum Tindakan
Sangat tidak dianjurkan melakukan operasi gigi dengan kondisi perut lapar. Tindakan operasi biasanya akan memerlukan waktu hingga 1 jam. Lalu setelahnya akan merasakan tak nyaman ketika menguyah maka sebaiknya makan terlebih dahulu. Jika kata dokter baiknya makan makanan yang enak dulu karena setelah operasi akan malas makan walaupun rasanya lapar.
Tindakan Setelah Operasi
Operasi gigi mungkin akan menyebabkan kondisi yang tak nyaman. Sehingga perlu hal-hal untuk menguranginya.
1. Mengkompres Bengkak dengan Es
Pembengkakak pipi akan terjadi ketika dilakukan pencabutan gigi bungsu bagian bawah. Hal tersebut akan terjadi selama kurang lebih 3 hari. Maka perlu menyiapkan es untuk mengurangi bengkak tersebut. Tetapi jika yang dicabut gigi atas, tak akan ada bengkak yang timbul.
2. Tidak Menggosok Gigi
Amat sangat dianjurkan untuk tidak menggosok gigi selama 1x24 jam setelah pencabutan. Hal tersebut menghindari luka akibat terkena sikat gigi. Jika pun akan menggosok gigi maka lakukan secara perlahan dan gunakan pasta gigi yang sedikit agar tak perlu berkumur terlalu banyak.
3. Kumur Perlahan
Walaupun tak menggosok gigi, berkumur diperbolehkan oleh dokter. Tetapi harus melakukannya secara perlahan. Dan jika bisa menggunakan obat kumur untuk menjaga kebersihan mulut.
4. Tidak Menghisap Luka dan Meludah
Untuk membantu luka cepat sembut maka tidak dianjurkan menghisap dan meludah. Jika dilakukan maka akan membuat luka lama sembuhnya. Lagi pula jika merasakan ada darah di tenggorokan tak masalah untuk ditelan. Walaupun memang akan merasakan tak nyaman.
5. Makan Makanan yang Lembut
Tak perlu disarankan tetapi akan otomatis terjadi. Jika mengunyah rasanya akan ngilu akibat luka maka akan lebih mudah makan makanan yang lembut. Entah sejenis sereal, bubur, atau bisa jadi mencoba resep mpasi bayi.
Jika aku memilih untuk memakan sereal atau bubur, hanya terkadang memakan makanan yang dihaluskan dengan blender. Itu pun akan berlangsung selama 3 hari, setelahnya akan bisa makan makanan seperti biasa ketika melakukan pencabutan gigi bawah. Sedangkan gigi atas langsung bisa makan seperti biasa karena tak merasakan linu akibat luka.
6. Minum Obat
Jika ditanya sakit nggak si operasi gigi? Jawabanku enggak sama sekali. Karena obat yang diberikan. Ketika tindakan rasa sakit akan hilang akibat bius. Maka setelahnya wajib meminum obat sesuai dengan resep agar tak merasakan sakit. Bahkan hingga obat yang dikonsumsi habis pun tak ada rasa sakit yang aku rasakan.
7. Istirahat
Agar kondisi cepat pulih maka disarankan untuk beristirahat setelah operasi. Dan tidak melakukan aktivitas yang berat selama 7 hari ke depan.
Biaya yang Dikeluarkan
Melakukan operasi gigi selain takut akan rasa sakit, biaya pun cukup dipertimbangkan karena harus merogoh kocek yang dalam. Biaya yang aku keluarkan kemarin dimulai dari biaya konsultasi pertama, biaya rontgen, biaya obat kumur, biaya obat, biaya operasi, biaya cek darah, dan biaya kontrol ketika akan melepas benang. Selain itu, ada tambahan biaya 120-250rb selama masa pandemi untuk APD dan insetif pegawai klinik di denta medika.
Mungkin itu yang bisa aku bagikan terkait pengalaman operasi gigi bungsu. Semoga bisa memberikan gambaran tentang pencabutan gigi geraham terakhir. Apakah kalian pernah melakukannya? Atau sedang mempersiapkan melakukan operasi?
Nyimak aja deh urusan gigi mah hehe
BalasHapusBanyak kenangan pahit dengan gigiku :D
wah lumayan juga ya biaya untuk operasi gigi bungsu ini. Semoga sehat selalu kak Zakia
BalasHapusAnak saya juga operasi gigi bungsu. Dua gigi malahan. Maunya pakai BPJS, tapi nunggunya bisa 6 bulanan. Mana tumbuh giginya ke dalam gusi. Mana tahan tunggu segitu lama. Akhirnya ke rumah sakit gigi AD di Lubang Buaya, buat tekan biaya. Beda tipis dengan klinik swasta, tapi gak apalah.
BalasHapusMasyaAllah informasi yang sangat lengkap. Semoga ke depannya tidak ada masalah gigi lagi ya Kak, lumayan juga keribetannya mengurus gigi.
BalasHapusInformasinya sangat membantu, Kak. Tapi semoga bungsuku nggak mengalaminya. Rasanya Emak yang ngilu.
BalasHapusAh si gigi bungsu ini memang tantangan banget. Suka suka numbuhnya, bikin sakit. Aku udah brp kali ya oprasi ambil gigi bungsu...
BalasHapusAku pengen cabut gigi yang berlubang, tapi belum jadi wae. Semoga gigi bungsuku aman. Lumayan ngeri, ya hihi
BalasHapusJadi ingat operasi gigi bungsu sepuluh tahun lalu. Ke empat gigi bungsu ku baik atas bawah kanan kiri semuanya miring ke arah pipi. Yang atas lebih kerasa dan sering luka pipi bagian dalam. Akhirnya harus dioperasi dua-duanya. Kanan dan kiri. Iya sih nggak sakit waktu diambil. Gusi dibelah trus dicabut giginya baru dijahit. Udah gitu malam hari pas habis obat biusnya... Baru kerasa sakit banget. Trus sepekan kemudian cabut benang dan cek up bagian kiri. Tiga hari kemudian operasi bagian kiri. Sampai 5 kali bolak-balik ke Klinik.
BalasHapusAku lagi bolak-balik dr. Gigi nih mbak. Gigi berlubang-tambal-rawat akar gigi. Dudududu, warbiyasah rasanya atit gigi. Dan si gigi bungsu tuh emang gitu yah mbak, susah dibersihkan, tak terjangkau sikat gigi😬
BalasHapusYa ampuun moga giginya sehat2 terus ya mba, hehehe
BalasHapusKan lebih enakan patah hati katanya ketimbang sakit gigi, wkwkwkw
Itu dibiusnya lokal atau gimana? Terus pas rontgennya dibagian mulutnya aja? Kok aku jadi penasaran, wkwkwk,
aku langsung fokus ke harga sih ka, emang agak tinggi si kalo urusan dokter gigi
BalasHapusWah, pengalaman yang menarik. Aku juga sepertinya gigi bungsuku bermasalah deh. Tapi so far belum mengganggu banget sih, jadi masih kubiarkan saja, hehe. Menarik sih ini cerita mbak Zakia, bisa jadi referensi kalau kapan-kapan mau ambil tindakan.
BalasHapus