Konten [Tampil]
Munculnya banyak aliran nutrisi makanan yang bersliweran dan orang yang mengedukasi tentang nutrisi terkadang membuat orang latah mengikuti. Tetapi hal tersebut dilakukan tanpa mengetahui ilmunya.
Pada Minggu 29 November 2020, aku mengikuti kuliah online yang diadaan oleh Meds-On dan Cendekia Rumah Tangga. Materi yang dibahas adalah Healthy Life, Healthy Family: Tips menyiapkan nutrisi, pola makan, dan diet sehat untuk keluarga sehat. Materi yang cukup membuatku membuka pikiran tentang asupan nutrisi yang sangat penting dan berpengaruh pada kesehatan tubuh.
Mengenal Uma Hani
Pada acara kemarin, hanya terdapat satu pembicara bernama Siti Aliyah Hani Sunarya atau biasanya dipanggil Uma Hani. Beliau aktif di Meds-On, sebuah portal yang menyediakan kelas tentang kesehatan baik fisik, ibu anak, dan mental. Selain itu, beliau juga aktif di Forum Bandung Sehat dan pencegahan stunting di Kota Bandung.
Walaupun tidak memiliki latar belakang pendidikan di dunia kesehatan, Uma Hani cukup banyak memiliki pengetahuan tentang nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Menurut Uma Hani, hal tersebut penting dimiliki oleh seorang perempuan, apalagi seorang ibu agar dapat memenuhi asupan nutrisi bagi keluarganya.
Kenapa harus memperhatikan makanan?
Jika kita seorang mukmin, kita percaya Al Quran adalah sebuah petunjuk. Al Quran adalah guideline manusia dalam hidup di dunia. Jadi kenapa kita harus memperhatikan apa yang kita makan?
"Maka hendaknya manusia itu memerhatikan makannya."(QS Abasa ayat 24)
Memperhatikan makanan dilakukan karena hal tersebut tertulis di Al Quran. Dengan memperhatikan makanan tersebut kita dapat mensyukuri nikmat Allah dan merasa Allah Maha Besar.
Sebuah contoh kecilnya saat kita memakan ayam, jika kita memperhatikannya, akan sangat panjang proses hingga kita bisa memakan ayam. Dari yang awalnya sebuah telur, menetas kemudian berkembang dan menjadi ayam yang siap konsumsi. Sehingga setiap kita memperhatikan sebuah makanan kita akan lebih bersyukur dan tidak menyia-nyiakan makanan tersebut.
Apa konsep makan dalam islam?
Hukum asal semua makanan yang Allah berikan di dunia ini adalah halal.
"Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu sebagai rezeki yang halal dan baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya."(QS Al Maidah ayat 88)
Ketika memakan sesuatu kita perlu memperhatikan kehalalan makanan tersebut. Selain itu, perlu juga memperhatikan apakah makanan tersebut thayyib. Contohnya jamur, ada yang beracun dan ada yang tidak. Hukum asalnya halal tapi menjadi tidak thayyib jika jamur tersebut beracun. Tentu jamur yang beracun tersebut menjadi tidak baik untuk tubuhkan?
Bagaimana adab makan dalam islam?
Dalam islam kita diajarkan ketika makan jangan sampai perut kita kekenyangan. Sehingga makan hanya perlu secukupnya saja.
“Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberi tenaga), maka jika tidak mau, maka ia memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafasnya."(HR Ahmad dan Ibnu Majah)
Jadi makanan itu halal selama baik untuk diri kita, semua boleh kita makan, asal makanan tersebut memberi manfaat dan jangan terlalu banyak makan. Karena Rasulullah meminta kita untuk makan tidak terlalu banyak.
Tingkatkan Literasi, Jangan Asal Ikut Tren!
Sekarang ini banyak pantangan makanan, gak boleh makan ini itu. Padahal Allah mehalalkan kita memakan suatu makanan, lalu kenapa kita melarang seolah mengharamkan?
"Wahai orang-orang beriman! Janganlah kamu mengharamkan apa yang baik yang telah dihalalkan Allah kepadamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang melampaui batas."(QS Al Maidah ayat 87)
Sebagai manusia kita tidak boleh melampaui batas dari apa yang telah dihalalkan Allah. Contohnya aliran vegan, apakah aliran vegan lebih baik dibandingkan orang yang memakan protein hewani? Sedangkan islam tidak menganjurkan menjadi aliran vegan.
Menurut pengetahuan Uma Hani, aliran vegan muncul karena mereka menganggap membunuh ayam, sapi, dan hewan itu berbuat jahat pada hewan. Padahal Allah yang menciptakan tidak bermasalah, tapi manusia menjadi melampaui batas. Sehingga sebagai umat muslim tak usah ikut-ikutan karena agama islam menghalalkan kita memakan hewan-hewan tersebut.
Sangat penting untuk meningkatkan literasi, jadi setiap kali ada suatu tren itu tidak ditelan mentah-mentah. Agar tak tersesat ketika minim ilmu karena nutrisi itu memiliki banyak mahzab. Sedangkan setiap orang memiliki tubuh yang berbeda-beda entah bawaan gen atau pola pengasuhan yang menyebabkan setiap kondisi itu.
Bisa jadi ada orang yang tak boleh makan daging karena alergi, sedangkan orang yang lain baik-baik saja. Atau ada orang yang makan tepung baik-baik saja, bisa jadi yang lainnya bermasalah dengan tepung tersebut. Sehingga tak boleh mengeneralisir apa yang boleh dan tidak boleh untuk seseorang.
"Dan mengapa kamu tidak mau memakan dari apa (daging hewan) yang (ketika disembelih) disebut nama Allah, padahal Allah telah menjelaskan kepadamu apa yang diharamkan-Nya kepadamu, kecuali jika kamu dalam keadaan terpaksa. Dan sungguh, banyak yang menyesatkan orang dengan keinginannya tanpa dasar pengetahuan. Tuhanmu lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas."(QS Al Anam ayat 119)
Sehingga penting sekali meningkatkan literasi tentang nutrisi makanan. Selain memahami petunjuk berdasarkan dalil dan hadist yang telah Allah berikan.
“Dibalik setiap syariatnya pasti ada hikmah, dalil adalah petunjuk. Bagi siapa yang beriman maka akan mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat”(Uma Hani)
Isi Piringku yang Ideal
Kenapa si harus memperhatikan apa yang masuk ke tubuh keluarga kita? Karena makhluk hidup membutuhkan nutrisi yang didapatkan dari makanan. Nantinya nutrisi diserap oleh tubuh agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Ketika makan, idealnya isi piring adalah sayuran, buah-buahan, lauk pauk, dan makanan pokok. Buah-buahan tidak harus dalam satu piring ketika akan memenuhi kebutuhan piring yang ideal. Bisa saja buah dimakan di waktu yang lain tetapi tetap dalam komposisi porsi yang ideal.
Semakin beragam asupan sumber makanan yang dimakan, maka tubuh kita akan semakin ternutrisi. Makan bukan asal kenyang karena apa yang kita makan akan dipecah oleh tubuh. Mana yang karbo, mana yang protein, dan mana yang lemak tersebut akan dicerna menjadi gula yang sederhana, protein yang sederhana, dan lemak yang bisa diserap. Sehingga makanan tersebut akan menutrisi sel-sel tubuh dan tubuh akan mendapatkan manfaat dari apa yang kita makan.
Jika sudah mengetahui isi piring yang ideal, mengapa masih banyak makanan dengan isi piring yang tidak ideal? Ternyata ada beberapa alasan yang menjadi penyebab isi piring tidak ideal menurut Uma Hani.
1. Tersusun dari Karbohidrat Berlebih
Pernahkah terpikir makanan yang ideal jika membeli makanan diluar baik langsung ke tempat makan atau melalui ojek online? Sedangkan kebanyakan makanan yang dijual tersusun dari karbohidrat yang berlebih.
Contoh menu sarapan yang umum di Indonesia adalah nasi uduk, nasi kuning, dan bubur. Apakah sudah ideal? Padahal isi nasi uduk itu biasanya nasi, perkedel, bihun, kentang, kerupuk. Semua itu sebagian besar adalah karbohidrat.
2. Terlalu Banyak Mengkonsumsi Karbohidrat
Mengapa di instagram dokter gizi melarang tepung? Karena ketika kita memakan makanan dari tepung seperti roti, mindset kita itu adalah camilan. Padahal roti adalah makanan pokok dan karbohidrat. Ketika sudah makan roti, bukannya dilarang untuk makan lagi. Jika memang merasa masih lapar dan ingin makan, lebih baik makan protein dan sayur bukan makan karbohidrat lagi.
Ketika seseorang terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat bisa menjadi penyebab obesitas. Selain itu, efek terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat lainnya adalah penyakit diabetes. Dimana insulin sudah rusak yang menjadikan terganggunya sistem ditubuh kita. Insulin tersebut sudah bekerja sedemikian rupa, karena kita makan terlalu banyak karbo menjadikan insulin bekerja terlalu berat hingga rusak.
3. Buah dan Sayur Dianggap Mahal
Jika makanan kurang beragam, kebutuhan akan mineral dan vitaminnya kurang terpenuhi. Dari hasil penelitian, orang yang makan buah dan sayuran 5 porsi sehari hanya 10%. Hal tersebut terjadi salah satunya karena menganggap buah dan sayur mahal.
Sebenarnya buah tidak mahal asal dari pangan lokal. Buah yang mahal biasanya buah-buah impor seperti anggur china dan apel fuji. Jika apel malang, jambu air lokal, semangka itu tidak akan mahal. Sedangkan sayuran itu lebih murah dibandingkan protein hewani. Sehingga tak ada lagi alasan mahal. Jadi upayakan sering mengkonsumsi buah dan sayur ya!
Persiapan dan Asupan Nutrisi Makanan
Membahas nutrisi itu pasti erat dengan makanan. Berbicara makanan, pengetahuan tentang sumber pangan sangat penting. Dalam aktivitas rumah tangga, memasak adalah satu proses menyiapkan nutrisi yang akan dimakan untuk memenuhi asupan keluarga.
Memasak tidak wajib dan berpaku pada gender tertentu di dalam islam, karena budaya di Indonesia maka memasak lebih banyak dilakukan oleh perempuan. Tetapi terkadang orang malas memasak dan memilih untuk membeli makanan, kenapa si?
- Malas menyiapkan bahan. Waktu memasak terasa lama karena butuh waktu untuk mempersipakan bahan yang akan dimasak.
- Dapur kotor. Ketika akan memasak, mau tak mau akan membuat dapur kotor dan harus membersihkannya.
- Cucian banyak. Jika membeli mungkin memang akan mudah karena tak ada alat masak yang digunakan sehingga tak perlu mencuci. Cukup mencuci alat masak saja.
- Ribet. Masak harus mempersiapkan banyak hal dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Kunci kemudahan dalam memasak
Memasakan sebenernya cepat, praktis dan murah dibandingkan membeli makanan. Selain itu, dengan memasak kita akan lebih bisa memenuhi kriteria isi piring yang ideal dan memilih menu yang beragam. Menurut Uma Hani, perlu melakukan persiapkan sebelum memasak sebagai kunci.
1. Food preparation
Metode mengubah bahan baku mentah yang baru dibelanjakan menjadi bahan yang siap untuk di masak meliputi buah, sayur, daging, dan biji-bijan. Walaupun terkesan ribet diawal tapi akan sangat memudahkan ketika sudah terbiasa dan sangat mengurangi cucian. Food preparation ada banyak macamnya :
- Tim gercep, memasukkan langsung bahan ke wadah tetapi masih ada tugas untuk membersihkan. Tim gercep tersebut biasanya melakukan untuk mempertahankan kualitas bahan makanan.
- Tim rajin, dimana bahan makanan sudah dibersihkan dan dipotong, tapi terkadang belum mengetahui akan masak apa. Fungsinya ketika masak akan lebih cepat saja.
- Tim rajin banget, dimana bahan makanan sudah disusun berdasarkan mealplan. Fungsinya adalah untuk efisiensi waktu jadi ketika masak tinggal memasukkan bahan makanan yang alat masak saja.
2. Mealplan
Biasanya dilakukan untuk merencanakan memasak apa saja dalam satu minggu sehingga tak mengalami kebingungan ketika akan memasak. Ada dua kategori mealplan:
- Tim belanja dulu, walaupun belum memiliki mealplan minimal sudah memiliki bayangan masak apa ketika berbelanja. Nanti bisa direncanakan kembali ketika sedang melakukan food preparation.
- Tim mealplan dulu, dimana wajib menentukan apa saja yang akan dimasak sebelum berbelanja. Sehingga berbelanja sudah lebih jelas dan terarah.
Jadi gimana nih, apakah isi piring kalian sudah ideal dan nutrisi makanan sudah terpenuhi? Kalau aku si masih banyak sekalian yang harus diubah, apalagi untuk isi piring yang masih jauh dari ideal. Mengikuti kuliah online kali ini membuatku belajar banyak hal terlebih tentang nutrisi yang harus dipenuhi oleh tubuh.
Untuk yang tertarik belajar tentang kesehatan bisa langsung aja kepoin instagram @medson.id dan @cendekiarumahtangga untuk belajar seputar dunia pernikahan. Semangat untuk mencari ilmu dimana saja ya!
wah mantul bun masyaalloh barokalloh..youtubenya diawali surat arrahman merdu, sy jg sdh klik lonceng merahnya di youtubenya,kunjungi jg ya bun channel sy di creative family
BalasHapusItu bukan channel saya mba tapi channel yang ngadain acara hehe
HapusMamaku sendiri tipe yang belanja dulu, baru nanti mau masak apa dipikirin nanti 😁
BalasHapusiya ibuku juga mba, kayaknya ibu-ibu jaman dulu mayoritas kaya gitu ya
HapusBetul mba, jika dlm satu piring kebanyakan karbohidratnyaa badanku jadi ga enak & kekenyangan. Hehe
BalasHapusAku dan ibu ku tipe yang siapin dulu menu makanan yang dipengen baru dibeli bahannya, biar anggota keluarga yang lainnya excited �� tp kalau pas tanggal tua disesuaikan dengan persediaan yang ada. Hehe
Aku susah nih seimbang gini ka, pasalnya aku suka makan mie sama nasi.
BalasHapusMasalhku sampai skrg tuh
Harus diubah ini kak hehe
Hapusjangan dibiasakan makan mie sama nasi
Btw, makanan ngaruh gak sih ke pipi dulu, Bru ke perut?
BalasHapusKok badanku kecil tpi pipi gembil
Waah kalau masalah ini gatau hehe
HapusTapi pipiku juga bulat kak, badanku gak gendut-gendut amat, lebih ke faktor genetik kalau aku
Masih usaha ngurangin tepung, nih. Bentuk, rasa, kue² dari tepung menarik sangat dan enak².
BalasHapusIya ini juga godaan buat aku mba, makanan dari tepung tuh enak-enak
HapusAh cakep banget ini, bukan cuma makanan yg bergizi, tapi tulisan juga bisa bergizi. Sukses terus mbak Zakia
BalasHapusAlhamdulillah, terima kasih bu rita
HapusMantap mbak zakia belajar menyeimbangkan isi piring nih..
BalasHapusIya masih belajar mba, karena kebiasaan agak susah mengubah isi piring jadi ideal
HapusAku juga lagi belajar ngatur nutrisi makanan mba. Lagi usaha konsisten makan sayur dan buah tiap hari.
BalasHapusAku kadang cuma bertahan seminggu, habis itu balik lagi ke kebiasaan lama
HapusJadi reminder buat lebuh ngejaga asupan makanan untuk keluarga nih
BalasHapusIya mba, idealnya gini hehe
HapusMasyaallah, buka blog mbak Zakia, mata langsung adem. Rapi banget blognya. Artikel kali ini juga bermanfaat banget buat kita sebagai pribadi juga ibu.
BalasHapusBarakallah mbak
Terima kasih bu lillah, alhamdulillah kalau artikelnya bermanfaat :)
Hapus