Konten [Tampil]
Sejujurnya aku bukan termasuk orang sering jajan. Bukannya tak suka tapi lebih sering males keluar rumah. Terakhir kali beli makanan ya, jajan Dimsum Bo.
Pertama kali aku mengenal dimsum ketika berada di Semarang. Sewaktu masih sekolah dan berada di rumah sejujurnya aku jarang banyak mengenal makanan karena lebih banyak menghabiskan makanan rumah. Ketika menjadi anak rantau dan memiliki teman yang hobi makan sana sini, membuatku menjadi mengenal dimsum.
Ketika melihat banyak wadah-wadah tertutup yang dikukus, aku membayangkan, apakah dimsum akan seperti siomay ataukah bakpao?
Apa si itu dimsum?
Dimsum ternyata makanan dari China. Dimsum merupakan istilah Bahasa Kantonis yang memiliki arti makanan kecil. Orang Kanton biasa memakan dimsum sebagai teman acara minum teh.
Dimsum tersebut terdiri dari beberapa makanan-makanan kecil berupa :
- Bakpau adalah bungkusan berisi daging. Pada awalnya bakpou berisi daging babi. Tetapi seiring berjalannya waktu, banyak varian isi bakpau mulai dari daging ayam, sapi, sayur, coklat, dan banyak kreasi lainnya.
- Fung zau atau ceker ayam merupakan salah satu jenis dimsum dimana ceker ayam tersebut diberikan bumbu-bumbu dan dikukus.
- Siomai adalah daging cincang yang kemudian dibungkus dengan kulit tipis yang terbuat dari terigu. Dalam resep masakan cina daging yang digunakan merupakan daging babi, walaupun demikian sudah banyak jenis siomai yang halal. Ada siomai dari udang, sapi, ataupun sayur-sayuran.
- Dumpling biasanya berisi daging cincang dan sayuran kemudian dibungkus oleh kulit yang terbuat dari tepung.
- Xiaolongbao merupakan roti kerantang kecil yang memiliki isi di dalamnya.
Ternyata dimsum memiliki banyak jenis dan mungkin masih banyak lagi. Di Indonesia, jenis yang terkenal dan cukup familiar adalah siomai dan bakpau.
Jajan Dimsum Bo!
Berawal dari pesan masuk dari seorang adik kelas yang mengatakan akan berjualan dimsum. Aku pikir sistemnya akan PO dan DO seperti jualan sebelumnya. Ternyata dia menyewa tempat di depan Toko Primaboga Purbalingga.
Jika ingin menuju Dimsum Bo, dari alun-alun Purbalingga ke arah timur dan melewati satu perempatan lampu merah. Setelahnya cari Toko Primaboga di kiri jalan sekitar 100 meter. Dan akan menemukan gerobak warna merah milik Dimsum Bo.
Ada beberapa pilihan dari jenis pilihan shumai dan juga angsio ceker. Tapi aku lebih memilih membeli shumainya. Agak ribet jika memakan ceker karena harus sabar membuang tulangnya satu per satu dari mulut. Bukannya tak suka, hanya saja terkadang menghabiskan waktu lama jika memakan ceker.
Aku senang di Dimsum Bo, kita bisa memilih varian rasa yang diinginkan sehingga dalam satu porsi bisa berisi berbagai varian rasa jika ingin. Bukan hanya satu rasa saja. Dengan mengeluarkan uang mulai dari 2rb untuk shumai dan 10rb untuk angsio.
Shumai dan angsio ceker tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam sterofoam putih. Terdapat saos dan juga tusuk gigi agar ketika memakannya lebih praktis dan tidak belepotan di tangan. Walaupun pengemasannya sudah praktis, mungkin kedepannya tinggal memikirkan packing yang ramah lingkungan dan minim sampah. 😊
Tak lengkap kalau beli makanan tapi gak tau gimana rasanya kan ya? Hmmm. Penasaran sama Dimsum Bo?
Aku si awalnya gak berekspektasi apa-apa. Karena aku gak begitu suka makanan semacam siomai, bakso, dan sejenisnya. Jadi gak langsung buru-buru pengen makan. Bahkan aku tinggal di meja makan, dan kembali mau diambil. Udah dimakan hampir setengah sama ibu. Katanya enak, padahal ibuku jarang suka makanan yang belum pernah di makan.
Aku pun mencoba memakan satu dimsum, mengigitnya mmm begitu lembut. Gak bantet dan gak terlalu kenyal. Sehingga cukup mudah mengigitnya. Tak memerlukan usaha banyak untuk mengunyah dan merasakan isinya yang dicincang.
Memakan Dimsum Bo, membuatku ketagihan setiap kali makan. Apalagi tambal dengan saosnya. Walaupun tak cukup pedas untukku, tapi cukup memberi cita rasa pedas.
Untuk yang tak suka pedas, memakan dimsum tanpa saos pun sudah cukup enak. Tapi untuk pecinta pedas, saosnya akan terasa kurang banyak.
Hanya satu yang membuatku tak begitu suka jajan di luar adalah rasa asin. Kebanyakan makanan beli akan terasa asin untukku yang bukan pecinta asin. Begitu pula dengan Dimsum Bo. Maka saosnya menjadi penolong ketika akan memakannya.
Ketika dimakan dikeadaan yang sudah tak hangat lagi pun masih cukup nikmat untuk di makan. Apalagi ketika dimakan dalam kondisi masih hangat dengan uap yang masih mengepul. Pasti akan sangat nikmat saat hujan turun dan merasa kelaparan.
Tips jajan di masa new normal
Untuk pecinta kuliner, rasanya pasti tak akan betah jika hanya makan masakan rumah tanpa jajan. Coba tips jajan di masa new normal berikut yuk!
1. Delivery Order
Untuk meminimalisir bertemu orang banyak dan menyentuh benda di luar rumah. Delivery order bisa jadi pilihan. Bisa menggunakan ojek online ataupun jasa yang ditawarkan oleh penjual makanan.
Dimsum Bo memang belum memiliki layanan ini, tapi akan segera hadir di ojek online. Jadi nantikan ya? Dengan begitu akan mudah membelinya apalagi bagi orang yang mager keluar rumah.
2. Bawa Pulang
Jika memang belum menawarkan delivery, membelinya dan membawanya pulang bisa jadi pilihan. Sehingga tak akan menghabiskan waktu lama diluar dan tak harus membuka masker.
3. Cari tempat yang sepi
Untuk yang masih ngotot pengen makan di luar, maka bisa cari tempat yang sepi agar bisa mengurangi bertemu dengan orang banyak. Siasati juga bukan di jam-jam makan.
4. Bukan hanya enak tapi sehat
Bukan hanya pertimbangan enak tapi juga sehat ketika memilih makanan. Salah satu alasan jajan Dimsum Bo karena menurutku cukup sehat walaupun bukan makanan paling sehat. Setidaknya masak dengan cara dikukus bukan goreng meminimalisir penggunaan minyak.
Karena badanku cukup sensitif jika salah makan sedikit bisa langsung sakit. Pernah makan gorengan langsung sakit tenggorokan hampir berbulan-bulan lamanya. Jadi aku mencoba untuk memilih jajanan yang tidak di goreng.
5. Halal
Sebagai muslim tentunya halal sebagao pertimbangan utama ketika memakan sebuah makanan.
"Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu."(QS. Al-Baqarah: 168)
Bukan hanya bahan utamanya yang halal tapi cara pengolahannya pun bisa mempengaruhi halal dan haram. Insya Allah Dimsum Bo halal dan tenang memakannya.
Jadi, tertarik jajan Dimsum Bo? Datang saja ke depan Toko Primaboga. Mereka buka jam 12 siang hingga jam 6 sore. Selamat menikmati! 😄
Jadi paham pengertian macam-macam dimsum nih mba zakia, enak ya dimsum tuh tinggal leb hehe
BalasHapusIya mba, aku dulu taunya juga cuma siomai aja
HapusWah aku jadi penasaran sama xiaolongbao nya!
BalasHapusMungkin harus cari yang beneran jual macam-macam dimsum mba, biar nemu xiaolongbao hehe
Hapusternyata selama ini aku salah kaprah. selama ini aku bilang dimsum itu yang siomai, ternyata bapao juga termasuk dimsum ya 😁
BalasHapusiya mba, banyak yang salah kaprah kayaknya hehe
HapusCeker ayam dijadiin dimsum? Enak kayaknya. Ceker ayam di mie ayam aja enak. Apalagi dibikin dimsum.
BalasHapusjadi pengen makan ceker ya mba? hehe
HapusIni yang jadi pertanyaan saya pas lihat ada ceker ayam di menu dimsum. Itu gunanya buat apa ya?
BalasHapusQiqiqiqi
itu ceker dibumbuin terus dikukus bu, nanti dimakan aja sebagai cemilan gitu bu
HapusTernyata dimsum bermacam ragam ya mba. Aku baru tau bakpau termasuk dalam keluarga dimsum
BalasHapusiya mba banyak, selama ini cuma tau siomai aja
HapusBaru ngeuh juga ragam dimsum, taunya dimsum itu somay aja, wah ternyata sangat bervariasi ya, bahkan sampai pake bakpau... 😀
BalasHapusiya pak, mungkin orang indonesia taunya dimsum ya siomai aja hehe
Hapus