Konten [Tampil]
Setiap ramadhan memiliki kesan berbeda tersendiri untukku. Kali ini pun terasa berbeda bagi hampir semua orang. Ramadhan ditengah pandemi yang membuat aktivitas terasa dibatasi. Walaupun adanya pembatasan aktivitas, banyak bermunculan aktivitas lain pengganti agar tetap bisa mengisi waktu ramadhan dengan hal-hal yang bermanfaat. Jadi tidak ada lain alasan untuk membuang-buang waktu begitu saja.
Sejujurnya aku bukan yang orang produktif, masih banyak leyeh-leyeh, goler golernya. Jadi kadang aku merasa sedih ketika sahabatku berpikir jika aku produktif. Sedih karena ternyata sahabatku bisa berpikir seperti itu tentangku, padahal masih jauh dari kenyataan. Sehingga aku selalu mencoba untuk selalu produktif seperti apa kata sahabatku itu.
Ramadhan yang spesial ini, aku tetap mencoba untuk beribadah layaknya biasanya. Walaupun tidak bisa kajian di masjid, masih ada banyak kajian online bertebaran. Aku pun mencoba untuk kembali belajar tentang sirah nabawiyah, dari mulai menonton film The messeger of God hingga kajian tentang sirah nabawiyah. Membuatku mengingat kembali pelajaran-pelajaran ketika sekolah dasar dahulu. Setidaknya hal tersebut tidak membuatku terkena virus candu drama korea yang sedang heboh-hebohnya. Tapi aku juga bukan pecinta drama korea karena lelah menonton dan membutuhkan waktu 2 hari 2 malam.
Untukku yang terkadang mudah bosan dengan aktivitas itu-itu saja ditengah kebijakan harus di rumah, cukup terbantu dengan banyaknya kelas online yang bertebaran. Mulai dari belajar SEO, google bisnis class, copywriting, mengolah sampah, dan banyak hal-hal baru yang bisa aku pelajari selama ramadhan ini agar bisa mengimbangi aktivitas ibadah dengan duniawi. Tak melulu harus beribadah ketika ramadhan tetapi juga bisa mengisi waktu dengan belajar pengetahuan baru yang mungkin bisa berguna kelak. Selain itu, bertebaran live streaming entah via youtube atau intagram yang bisa menambah ilmu juga. Walaupun akhirnya membuat jadi lebih boros kuota.
Tulisan ini sebenarnya bukan berisi tips-tips untuk produktif selama ramadhan di tengah pandemi. Banyak yang lebih layak untuk memberikan hal tersebut dibanding aku. Hanya sekedar pengingat untukku agar bisa lebih produktif lagi walaupun sebenarnya produktif tidak ada aturan baku. Ukuran produktif akan berbeda setiap orangnya, tidak berarti orang yang melakukan banyak kegiatan akan lebih produktif begitu pula sebaliknya. Untukku ukuran produktif cukup dengan menghabiskan waktu dengan hal-hal yang membuatku tidak gabut atau hanya sekedar berdiam diri bosan tidak tau harus melakukan apa. Setidaknya dengan hal itu, aku tidak terlalu sibuk membandingkan atau merasa bersalah ketika melihat orang lain terlihat lebih produktif dibanding diriku.
Semoga di ramadhan yang spesial ini, kita bisa benar-benar menjadi orang yang meraih kemenangan dengan mengisi waktu dengan hal-hal bermanfaat. Dan yang biasanya sibuk bukber sana sini hingga mengesampingkan waktu biarlah diganti waktunya dengan hal lain yang lebih bermanfaat. Mungkin dengan hadirnya corona ini kita bisa lebih memaknai bulan ramadhan dengan mendekatkan diri dengan Allah.
Jadi sudah produktif kah? Lebih banyak menonton kajian atau drama? Lebih banyak membaca Al Quran atau status? Lebih banyak berdzikir atau ngomongin orang? Lebih banyak sedekah atau belanja? hehehe
Sejujurnya aku bukan yang orang produktif, masih banyak leyeh-leyeh, goler golernya. Jadi kadang aku merasa sedih ketika sahabatku berpikir jika aku produktif. Sedih karena ternyata sahabatku bisa berpikir seperti itu tentangku, padahal masih jauh dari kenyataan. Sehingga aku selalu mencoba untuk selalu produktif seperti apa kata sahabatku itu.
Ramadhan yang spesial ini, aku tetap mencoba untuk beribadah layaknya biasanya. Walaupun tidak bisa kajian di masjid, masih ada banyak kajian online bertebaran. Aku pun mencoba untuk kembali belajar tentang sirah nabawiyah, dari mulai menonton film The messeger of God hingga kajian tentang sirah nabawiyah. Membuatku mengingat kembali pelajaran-pelajaran ketika sekolah dasar dahulu. Setidaknya hal tersebut tidak membuatku terkena virus candu drama korea yang sedang heboh-hebohnya. Tapi aku juga bukan pecinta drama korea karena lelah menonton dan membutuhkan waktu 2 hari 2 malam.
Untukku yang terkadang mudah bosan dengan aktivitas itu-itu saja ditengah kebijakan harus di rumah, cukup terbantu dengan banyaknya kelas online yang bertebaran. Mulai dari belajar SEO, google bisnis class, copywriting, mengolah sampah, dan banyak hal-hal baru yang bisa aku pelajari selama ramadhan ini agar bisa mengimbangi aktivitas ibadah dengan duniawi. Tak melulu harus beribadah ketika ramadhan tetapi juga bisa mengisi waktu dengan belajar pengetahuan baru yang mungkin bisa berguna kelak. Selain itu, bertebaran live streaming entah via youtube atau intagram yang bisa menambah ilmu juga. Walaupun akhirnya membuat jadi lebih boros kuota.
Tulisan ini sebenarnya bukan berisi tips-tips untuk produktif selama ramadhan di tengah pandemi. Banyak yang lebih layak untuk memberikan hal tersebut dibanding aku. Hanya sekedar pengingat untukku agar bisa lebih produktif lagi walaupun sebenarnya produktif tidak ada aturan baku. Ukuran produktif akan berbeda setiap orangnya, tidak berarti orang yang melakukan banyak kegiatan akan lebih produktif begitu pula sebaliknya. Untukku ukuran produktif cukup dengan menghabiskan waktu dengan hal-hal yang membuatku tidak gabut atau hanya sekedar berdiam diri bosan tidak tau harus melakukan apa. Setidaknya dengan hal itu, aku tidak terlalu sibuk membandingkan atau merasa bersalah ketika melihat orang lain terlihat lebih produktif dibanding diriku.
Semoga di ramadhan yang spesial ini, kita bisa benar-benar menjadi orang yang meraih kemenangan dengan mengisi waktu dengan hal-hal bermanfaat. Dan yang biasanya sibuk bukber sana sini hingga mengesampingkan waktu biarlah diganti waktunya dengan hal lain yang lebih bermanfaat. Mungkin dengan hadirnya corona ini kita bisa lebih memaknai bulan ramadhan dengan mendekatkan diri dengan Allah.
Jadi sudah produktif kah? Lebih banyak menonton kajian atau drama? Lebih banyak membaca Al Quran atau status? Lebih banyak berdzikir atau ngomongin orang? Lebih banyak sedekah atau belanja? hehehe
Insya Allah produktif Mba, hehe
BalasHapusPertanyaan akhir sungguh menohok ya mba..hehe semoga ramadhan kali ini bisa lebih produktif d rumah
BalasHapussetuju bgt mba..banyak yang bisa dilakukan dan dipelajari kembali.
BalasHapusBetul mba setuju.. kita hrus selalu evaluasi ya.. krena itulah yang akan dinilai Allah..
BalasHapusBismillah, setiap yg kita kerjakan jika lillah insyaallah bernilai ibadah, pun sekecil menulis blog 🤗 - Aishanafi-
BalasHapusSemangat.. menjadi cermin diri.. dan salah satu wasilah produktif nya adalah dengan aktif menulis seperti ini
BalasHapus#SehatSemua #KuatImanKuatImun di ramadahn ini yaaa
Penting banget emang untuk tidak membandingkan diri kita dengan orang lain.
BalasHapusPertanyaan akhir menampar syekaliii, jazaakillahu khairan sharingnya 😄
BalasHapusInsyaAllah produktif aamiin❤️
BalasHapus>_< Pertanyaan yang sama saya ajukan ke diri saya sendiri Mba.. Oya boleh share referensi belajar SEO online.nya dimana Mba?
BalasHapusKemarin ikut kelas lupa apa namanya mba, dapet info dari ig infolombamenulis terus ada pelatihan dari womenwill dan gapura digital juga sempat ada kelas SEO
Hapusparagraf terakhirnya nampaaaar banget wkwk. mudah mudahan kita termasuk yang lebih banyak berinteraksi sama Al Quran, lebih banyak dzikir dan tetep dengerin kajian ya mbaak 💛💛
BalasHapusyupz...lg heboh drakor pelakorðŸ¤
BalasHapussecara kerja bareng generasi 90an jd berasa generasi 90an lg, masanya tau segala macem, jdnya ikutan tau dan yaa sekadar tau...hehehe
semoga Allah mudahkan setiap niat kebaikan kita...aamiin
Bener Mba lebih banyak menghabiskan banyak kuota dimasa pandemi ini. Tapi aku justru jadi bisa ikut berbagai kajian yang jauh-jauh. 🤣
BalasHapusSemangaat toek kita semua ☺️❤️
BalasHapusAamiin, produktif tiap orang memang berbeda2, yg penting bermanfaat ya mba
BalasHapusParagraf terakhir ngena sekali mba, harus sering evaluasi gini. Semoga perbuatan kita bisa sejalanya dengan mimpi kita menggapai kemenangan, biar ngga cuma berangan-angan aja. Makasih sharingnya mbaa
BalasHapussemangat mba
BalasHapusPertanyaan di paragraf terakhir? Masih belum bisa menilai produktif apa belum. Tapi semoga sudah lebih baik karena lebih banyak meluangkan waktu buat baca blog teman-teman yang keren & inspiratif ini.
BalasHapusPertanyaan yang menohok bagi saya. Ya, benar, produktif dan tidak, kitalah yg bisa menjawab dan merasakannya. Tinggal kita evaluasi dan terus bermuhasabah. Menulis ini, untuk syiar dan inspirasi kita semua ya. Tetap semangat!
BalasHapusJadi sudah produktifkah??
BalasHapusDan aku tidak yakin dg jawabannya 😩