Konten [Tampil]
Pertama kali aku mengenal koperasi adalah KUD (koperasi unit desa). Sebagai anak yang tinggal di desa dan cucu seorang pemilik sawah pastinya tidak akan asing akan KUD. Tempat dimana para petani mendapat pinjaman untuk menggarap sawah atapun masyarakat desa yang sekedar membayar tagihan listrik setiap bulannya. Tetapi itu hanyalah cerita masa lalu, sejak aku sekolah dasar, KUD sudah mulai kehilangan eksistensinya. Aku jarang mendengar cerita tentang KUD, hingga sekarang hanya tinggal bangunannya tanpa difungsikan kembali seperti dahulu.
KUD telah digantikan oleh koperasi simpan pinjam yang mulai banyak terdengar. Koperasi yang menawarkan simpanan yang nantinya akan digunakan untuk tujuan tertentu. Uang simpanan tersebut akan dapat dinikmati setelah disimpan dalam jangka waktu tertentu. Uang akan disetorkan setiap bulan dan dimanfaatkan oleh koperasi sebagai modal menjalankan usahanya. Selain itu, koperasi simpan pinjam juga menawarkan pinjaman bagi para pelaku usaha kecil dengan syarat pembayaran cicilan dilakukan setiap bulan dalam jangka waktu tertentu. Koperasi tersebut ditujukan untuk mengembangkan usaha kecil agar dapat berkembang dengan pinjaman modal yang diberikan oleh koperasi.
Selain itu, ada juga koperasi yang ada di sekolah maupun di kampus. Biasanya koperasi tersebut difungsikan untuk menjual barang-barang yang dibutuhkan oleh siswa maupun mahasiswa, seperti makanan hingga alat tulis. Sehingga memudahkan siswa dan mahasiswa untuk membeli kebutuhan ketika mendesak tanpa perlu keluar dari lingkungan sekolah atau kampus. Koperasi tersebut biasanya dikelola oleh siswa sebagai sarana untuk belajar mengelola usaha. Ataupun orang lain yang ingin berjualan dengan sistem sewa.
Seiringin dengan perkembangan zaman apalagi di era revolusi inustri 4.0, dimana semua serba digital, saat ini sudah muncul koperasi digital. Koperasi digital tersebut muncul dalam bentuk website, aplikasi, hingga sosial media yang dapat menjangkau semua kalangan. Koperasi digital tersebut dapat dengan mudahnya diakses di ponsel oleh para penggunanya. Dengan adanya koperasi digital dapat dimanfaatkan oleh berbagai orang dimana pun berada sehingga lebih mempermudah dan memperluas jangkauan koperasi.
Koperasi digital diharapkan dapat menjawab kebutuhan di era revolusi industri 4.0. Koperasi tersebut perlu mengikuti kebutuhan masyarakat, sehingga tidak hanya sistem simpan pinjam saja, tetapi jual menjual barang-barang kebutuhan masyarakat. Dengan demikian maka eksistensi koperasi akan tetap terjaga. Ditambah dengan mengelola modal yang ada untuk usaha kecil dan nantinya dijual melalui koperasi digital. Atau pun mengajak para anggota koperasi untuk berjualan di koperasi digital. Sehingga koperasi tidak hanya melayani peminjaman modal tetapi juga menyediakan tempat untuk berjualan barang dagangannya.
Transformasi koperasi tersebut harus terus dilakukan untuk menjaga eksistensi. Dengan memperhatikan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Sehingga nantinya akan semakin banyak orang yang tertarik dengan koperasi.
Selain itu, ada juga koperasi yang ada di sekolah maupun di kampus. Biasanya koperasi tersebut difungsikan untuk menjual barang-barang yang dibutuhkan oleh siswa maupun mahasiswa, seperti makanan hingga alat tulis. Sehingga memudahkan siswa dan mahasiswa untuk membeli kebutuhan ketika mendesak tanpa perlu keluar dari lingkungan sekolah atau kampus. Koperasi tersebut biasanya dikelola oleh siswa sebagai sarana untuk belajar mengelola usaha. Ataupun orang lain yang ingin berjualan dengan sistem sewa.
Seiringin dengan perkembangan zaman apalagi di era revolusi inustri 4.0, dimana semua serba digital, saat ini sudah muncul koperasi digital. Koperasi digital tersebut muncul dalam bentuk website, aplikasi, hingga sosial media yang dapat menjangkau semua kalangan. Koperasi digital tersebut dapat dengan mudahnya diakses di ponsel oleh para penggunanya. Dengan adanya koperasi digital dapat dimanfaatkan oleh berbagai orang dimana pun berada sehingga lebih mempermudah dan memperluas jangkauan koperasi.
Koperasi digital diharapkan dapat menjawab kebutuhan di era revolusi industri 4.0. Koperasi tersebut perlu mengikuti kebutuhan masyarakat, sehingga tidak hanya sistem simpan pinjam saja, tetapi jual menjual barang-barang kebutuhan masyarakat. Dengan demikian maka eksistensi koperasi akan tetap terjaga. Ditambah dengan mengelola modal yang ada untuk usaha kecil dan nantinya dijual melalui koperasi digital. Atau pun mengajak para anggota koperasi untuk berjualan di koperasi digital. Sehingga koperasi tidak hanya melayani peminjaman modal tetapi juga menyediakan tempat untuk berjualan barang dagangannya.
Transformasi koperasi tersebut harus terus dilakukan untuk menjaga eksistensi. Dengan memperhatikan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Sehingga nantinya akan semakin banyak orang yang tertarik dengan koperasi.
Posting Komentar
Posting Komentar