Konten [Tampil]
Aku bukan orang yang expert di bidang politik. Bukan pula orang yang suka bau-bau politik. Bahkan cenderung menjauhi. Terlalu takut aku dengan politik. Menurutku orang yang berani terjun di dunia politik itu orang yang kuat dan berani secara mental. Karena akan ada kubu yang pro dan kontra. Akan ada yang suka bahkan ada juga yang benci. Memikirkannya aja membuatku pusing. Berat rasanya pertanggungjawabannya. Kalo tak mampu mending jangan coba-coba. Tapi kalo memang keadaan memaksa ya udah bismillah aja dijalani. Yang perlu diingat adalah bagaimana caranya mengajak orang menuju kebaikan karena itu salah satu pertanggungjawabannya, jika banyak yang menjadi baik ya itu bisa menjadi ladang pahala, tapii kalo sebaliknya bisa saja kecipratan dosanya.
Bulan-bulan kampanye menuju pemilu membuatku ingin mengurung diri aja dari semua orang yang membuat aura buruk. Pengennya ya udahlah ya, urusan masing-masing tentang siapa yang akan dipilih, entah mau pro 1, pro 2, pro golput, aku berusaha di pihak netral. Terkadang bahkan males buka sosmed atau internet jika udah mencium bau-bau politik. Males juga ngobrol soal politik sama orang, jadi cuma diem dan ngepoin ig orang atau pendapat orang tentang bagaimana caranya jadi pemilih yang bijak. Agar nantinya tidak berbelok di jalan yang salah jadi nyari orang-orang yang bikin aura positif ke diri aku, disaat bingung mau ikut aliran yang mana.
Katanya pilih yang mudharatnya paling sedikit, pilih yang visi misinya sesuai sama kita, ubek-ubek masa lalunya, jangan percaya sama omongan orang yang bisa berujung hoax, dan pilih yang terbaik gimana pun keadaannya. Kek pilih jodoh ya? Yang sama visi misi, kalo enggak kan bisa malah beda tujuan akhir. Cari tau tentang mereka ya dari keluarga atau orang terdekat yang tau seluk beluknya, ya kali nanya orang lewat mana tau kan? Jadi biar nggak salah informasi, minimal buka sumber-sumber terpercaya. Kalo masih ragu? Ya dicari lagi mana yang kira-kira paliiiing mendekati entah cuma satu atau dua pemikiran yang sama dari debat yang dilakukan. Kalo aku si mending nonton sendiri, jadi bisa mikir tenang, kalo rame-rame kadang ada celetukan-celetukan yang bisa mempengaruhi pikiran.
Awalnya memendam semua ini sendiri, karena bingung. Ditengah-tengah orang malah saling menjatuhkan. Ujungnya? Aku malah tau buruk-buruknya semua dan bertanya-tanya, jadi apa baiknya? Katanya kalo aib orang harus ditutupin agar nantinya aib kita ditutupin sama Allah. Jadinya kan aku pengen golput aja. Bukannya malah berusaha meyakinkan untuk milih ini karena ini lah, milih itu karena ini lah. Malah saling nyerang, jangan pilih dia karena dia gitu, jangan pilih si ini karena si ini tuh gini. Pusing aku tu. Menyerah dan mencoba diskusi sama orang-orang tertentu. Tak lupa bilang, please kasih aku alasan positif buat milih ini kaya kamu tanpa kamu ngejelekin kubu lain. Diskusi panjang sama satu orang yang nggak ada titik temu. Diskusi sama yang lain, sama-sama belum tau milih siapa juga. Akhirnya ya udah ikhtiar kan ya? Nyari info sama sini. Kadang emang dari sumber tidak terpercaya si (please jangan ditiru), nyari orang yang blak-blakan bahas dua-duanya sebagai perbandingan.
Satu hari menjelang pemilu rasanya seperti sebentar lagi akan lega. Entah siapapun yang akan jadi. Baik yang mungkin nanti aku pilih ataupun bukan, semoga itu yang terbaik menurut Allah. Dan jangan sampe ada ribut. Doaku cuma gitu. Katanya kan bhineka tunggal ika, tapi cuma beda gini ribut. Nggak harus semua orang satu pemikiran karena setiap orang punya pemikiran masing-masing berasal dari lingkungannya, pendidikannya, gender, dll. Hanya perlu menerima perbedaan itu, jangan marah.
Posting Komentar
Posting Komentar